Bebernanews.com – Cuaca ekstrim di Indonesia diprediksi terjadi hingga Maret-April 2025, Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), hal tersebut imbas dari aktifnya fenomena La Nina.
Dari pemantauan BMKG terhadap suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik menunjukkan kecenderungan yang terus mendingin dengan Nino Southern Oscillation melewati batas ambang La Nina, yakni -0,59. Lemahnya kondisi La Nina tersebut diperkirakan Sampai Maret 2025.
Di laman resmi BMKG, Kepala BMKG, Dwikira Karnawati menerangkan, cuaca ekstrim diperkirakan terjadi hingga Maret-April 2025. Hal itu dipengaruhi lemahnya fenomena La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan sampai 20 Persen.
Dalam beberapa kesempatan, Kepala BMKG juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem dan potensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“Curah hujan yang mencapai 20 persen sampai awal 2025, akan berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi,” ungkapnya awal November lalu.
Menurutnya, pemerintah juga harus meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah yang berpotensi terkena banjir.
Peningkatan optimalisasi fungsi infrastruktur diantaranya menyiapkan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, hal tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir. ***