Ia menilai, pameran itu sejalan dengan upaya pelestarian, setelah Unesco memberi predikat Intangible Heritage pada keris.
Keris, lanjutnya, tidak hanya sebuah benda, namun di dalamnya mengajarkan banyak keterampilan yang dimiliki secara turun temurun oleh leluhur. Baik dari teknik tempa, pembuatan sarung atau warangka, hingga filosofi di balik penamaan bilah keris.
“Supaya tahu, keris bukan sesuatu yang menakutkan. Edukasi ini diharapkan bisa memberi pencerahan keris sebagai sebuah seni, bagaimana prosesnya dan memilliki nilai atau value,” pungkasnya. ***