Beberna – Kepala Desa Losari menyampaikan bahwa pihaknya bersama Muspika, wartawan dan LSM sudah beberapa kali mediasi terkait adanya warung di wilayah Comal baru.
hal ini ia sampaikan saat Musrenbang Kecamatan Ampelgading, di Pendopo Kecamatan Ampelgading, Selasa (4/2/2025).
Meskidemikian, mediasi yang telah dilakukan itu sampai saat ini belum mendapat kepastian yang jelas.
Pihaknya meminta untuk dibantu dan difasilitasi kepada seluruh tamu undangan Musrenbang agar ada kepastian terkait warung yang berdiri di atas lahan mikil PTPN IX itu.
Saat ini memang belum ada dugaan aktifitas prostitusi, namun pihaknya meghawatirkan ke depannya warung tersebut dijadikan tempat prostitusi.
“Warung yang berdiri di atas rel ban itu masuk wilayah Desa Losari, karena itu saya minta bantuan agar mendapat kepastian,” katanya.
Ia menegaskan bahwa warung yang berdiri itu memang perlu ditertibkan, apa lagi menjelang bulan ramadan, dan ini jelas menggangu.
“Apalagi disekitar Comal Baru ada SMK dan SMP, tentunya itu akan mengganggu mental anak-anak kita,” ucapnya.
“Saya mohon kepada Bapak/Ibu dewan minimal untuk bisa memfasilitasi kami mempertemukan dengan pihak PTPN IX,” imbuhnya.
Sementara itu, Camat Ampelgading Prasetyo Widiatmoko mengungkapkan bahwa warung yang berada di tanah milik PTPN IX itu memang tidak memiliki ijin resmi.
Namun, pihaknya tidak bisa membongkar karena warung tersebut tidak dibangun diatas tanah pemerintah daerah.
“Kalau kita bongkar warung yang ada di Comal baru itu namanya perusakan aset,” ucapnya.
Sebenarnya Pras juga menginginkan warung tersebut segera dibongkar, namun demikian pihaknya tidak bisa melakukannya karena bangunan tersebut berdiri diatas tanah milik PTPN IX.
Selama ini pihaknya bersama pihak terkait telah mencoba untuk mediasi terkait warung itu, namun pihak PTPN selalu berkelit.
“Bahkan kita sudah janjian untuk membahas terkait warung itu, pihak PTPN selalu menghindar dengan alasan ada rapat mendadak,” cetusnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Prasetyo mengaku sudah meminta dukungan dari Satpol PP. Kata dia, jika ada mobil Satpol PP yang terparkir di sekitar warung tersebut, mereka akan membubarkan diri.
“Kalau ada mobil patroli Satpol PP di sekitar warung yang mau datang kan malu juga, cuma Patroli hanya kuat dalam beberapa hari saja,” pungkasnya.**
