Nana membeberkan, setiap unit rumah dianggarkan sebanyak Rp 20 juta. Rinciannya Rp18 juta untuk membeli material, sedangkan Rp 2 juta untuk padat karya serta konsumsi selama proses pengerjaan rehabilitasi.
“Kita harapkan untuk bantuan ini akan terus kita tingkatkan, karena sangat dirasakan oleh masyarakat kita,” katanya.
Ia menilai, bantuan perbaikan RTLH cukup efektif, sebagai upaya Pemprov Jateng menurunkan angka kemiskinan.
Jumlah warga miskin pada September 2024 sebesar 9,58 persen atau sebanyak 3,4 juta orang. Jumlah itu mengalami penurunan sebanyak 0,89 persen dari Maret 2024, yang mencapai 10,47 persen atau sebanyak 3,7 juta orang.
“Angka kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan dari 1,11 persen pada 2023 menjadi 0,89 persen pada 2024,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Rumah Sukondo merupakan salah satu rumah dari total 677 unit rumah di Kabupaten Pemalang yang menjadi sararan program perbaikan RTLH oleh Pemprov Jateng pada 2024.**