Beberna – Program pelatihan gratis di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan kesan mendalam bagi para pesertanya, terutama calon pekerja migran.
Salah calon pekerja migran, Indah Purya Ristiani, asal Kabupaten Batang. Dengan mata berkaca-kaca, ia menceritakan perjuangannya sebagai tulang punggung keluarga dan ibu dari seorang anak berusia enam tahun.
“Ekonomi keluarga saya sulit. Orang tua sudah lanjut usia dan ayah saya sempat dioperasi. Saya ingin memperbaiki kondisi ini, membiayai sekolah anak, dan berbakti kepada orang tua,” ujar Indah di BLK Semarang I, Sabtu (2/8/2025).
Indah mengaku ingin bekerja di Taiwan dan merasa terbantu dengan pelatihan yang diberikan secara gratis. “Di sini saya belajar bahasa, keterampilan kerja, dan cara beradaptasi dengan budaya negara tujuan,” ungkapnya.
Kisah serupa datang dari Wulan, peserta lainnya yang juga berencana ke Taiwan sebagai caregiver. Gadis 22 tahun ini ingin membantu mengangkat perekonomian keluarganya sejak usaha ayahnya jatuh pada 2020.
“Dulu hidup saya berkecukupan, tapi sejak usaha ayah bangkrut, kami kesulitan. Saya ingin membantu keluarga,” ujarnya.
Di BLK, Wulan mengikuti pelatihan praktis, seperti cara merawat lansia, memberi makan, memandikan, hingga mengatur emosi.
Pengampu pelatihan BLK Semarang I, Emiliana Bekti Widiningsih, menjelaskan bahwa seluruh pelatihan diberikan secara cuma-cuma, dengan pembiayaan dari APBD dan APBN.
Selain itu, peserta juga mendapatkan fasilitas lengkap, mulai dari konsumsi, tempat menginap, seragam, hingga perlengkapan pelatihan.
“Ini bagian dari komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dalam pengentasan kemiskinan. Peserta kami prioritaskan dari kalangan masyarakat miskin, dan kami bekerja sama dengan penyalur kerja agar mereka bisa langsung magang atau bekerja setelah lulus,” jelas Emiliana.