Beberna – Pemerintah Kabupaten Pemalang akan segera mengimplementasikan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) yang telah disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2024–2029.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Yulies Nuraya, usai mengikuti Forum 8 Gubernur Percepatan Eliminasi Tuberkulosis yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui zom meeting di Ruang Gadri Rumah Dinas Bupati, Selasa (26/8/2025).
“Untuk Pemalang, tadi dalam pantauan Kemendagri, Jawa Tengah sudah memiliki RAD serta tim penanggulangan dan pengendalian tuberculosis (TP2TB). Jadi tugas kita tinggal melaksanakan dan mengimplementasikan apa yang sudah dibuat, lalu melihat di lapangan apa yang masih perlu diperbaiki,” jelas Anom.
Bupati menambahkan, prevalensi kasus TBC di sejumlah kecamatan di Pemalang memang masih kecil. Namun, cakupan pemantauan perlu diperluas agar dapat diketahui secara akurat potensi masyarakat yang terdampak.
“Kami berharap masyarakat aktif melakukan pemeriksaan kesehatan, baik melalui layanan gratis maupun secara mandiri. Jika menemukan potensi TBC pada keluarga atau lingkungan sekitar, segera laporkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemalang Yulies Nuraya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif.
“Penemuan dan pengobatan TBC harus dilakukan sampai tuntas. Target penemuan kasus di Pemalang mencapai 23 ribu, tetapi saat ini baru ditemukan sekitar 7 ribu. Artinya, masih ada banyak yang harus dicari dan ditangani bersama,” ungkap Yulies.
Sebagai informasi, delapan provinsi dengan beban kasus TBC tertinggi di Indonesia meliputi Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.